WARTANESIA – Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, meminta kepada pemerintah daerah, untuk mengeluarkan keputusan tanggap darurat terkait musibah banjir yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Marisa.
Hal itu disampaikan Nasir Giasi, saat turun langsung melihat kondisi warga terdampak banjir di Desa Teratai, Kecamatan Marisa, pada Minggu (12/9/2021).
“Dengan bencana banjir yang terjadi, kami DPRD Pohuwato berharap Bupati Pohuwato segera mengeluarkan keputusan, bahwa ini adalah tragedi kemanusiaan yang masuk dalam tanggap darurat,” ujar Nasir.
Nasir menilai, penangangan bencana banjir yang terjadi, tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. “Penanganannya tidak bisa hanya satu dua hari. Kalau meliha kondisi ini, dengan curah hujan yang masih cukup tinggi, maka kami berharap tanggap daruratnya minimal 14 hari atau 1 bulan ke depan,” harapnya.
Dia pun meminta, sudah saatnya pemerintah dan seluruh stake holder yang ada, menyikapi bencana yang terjadi secara serius.
“Pemerintah sudah harus memberikan perhatian serius, khususnya penganggaran. Harus ada penanganan cepat seperti pengangkatan sedimentasi aliran drainase, sertanupaya untuk mengeluarkan genangan air dari pemukiman warga,” tegas Nasir Giasi didampingi Ketua Komisi III, Beni Nento.
Pada kesempatan itu, Nasir Giasi yang turut didampingi sejumlah pejabat OPD seperti BPBD, Dinas PU, Kepala Dinas Perkim, Plt. Camat dan Sekcam Marisa, tampak mendatang sejumlah warga terdampak banjir, hingga memantau pekerjaan alat berat di lokasi banjir.
Untuk diketahui, banjir susulan yang terjadi pada Sabtu (11/9/2021), menyebabkan 8 desa di Kecamatan Marisa, terendam air akibat banjir. Kedelapan desa tersebut yakni, Desa Botubilotahu, Marisa Utara, Marisa Selatan, Palopo, Pohuwato, dan Pohuwato Timur. Banjir terparah di Desa Teratai dan Bulangita. (Lan)