Site icon WARTANESIA

Setahun Menderita Genangan Air, Pemda Pohuwato Dianggap Tak ada Solusi

Kondisi rumah warga tergenang air di Dusun Moduito, Desa Teratai. (Lan)

WARTANESIA – Intesitas curah hujan yang terjadi beberapa waktu belakangan terakhir, membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Pohuwato, terdampak genangan air akibat banjir. Seperti halnya yang terjadi di Desa Teratai, Kecamatan Marisa, pada Selasa (7/9/2021) kemarin.

Parahnya, dari peristiwa tersebut diketahui, terdapat sejumlah rumah warga di salah satu dusun di Desa Teratai, yakni Dusun Moduito, sejak satu tahun terkahir tergenang air dan tidak pernah mendapatkan solusi hingga kini, baik dari pemerintah desa maupun kabupaten.

Merasa tidak diperhatikan, salah satu perwakilan masyarakat yang rumahnya terendam, Bambang (41), mengadukan persoalan tersebut kepada salah satu Anggota DPRD Pohuwato, Beni Nento.

Ketua Komisi III DPRD Pohuwato, Beni Nento, saat menerima aspirasi dari perwakilan warga terdampak genangan air di Desa Teratai, Sabtu (11/9/2021).

“Kami sudah tidak tahu lagi mengadu ke siapa pak. Ke pemerintah desa sudah. Pemerintah kabupaten pun juga seudah mengetahui kondisi kami. Tapi sampai sekarang tidak ada solusi. Air menggenangi rumah kami sampai saat ini, meskipun tidak ada hujan,” ujar Bambang usai menemui Aleg Pohuwato, Beni Nento, pada Sabtu (11/9/2021).

“Kami datang mengadu ke Pak Beni Nento, dengan harapan suara kami bisa didengar oleh pemerintah yang lebih tinggi. Kami tidak minta uang atau apa, cuma bangunkan saja kami saluran air agar air bisa keluar dari sana,” harap Bambang melanjutkan.

Bambang mengaku, sejumlah warga terdampak genangan acap kali terkena penyakit kulit hingga demam berdarah. “Kami di sini yang terkena genangan air, sering sakit. Mulai dari penyakit kulit sampai demam berdarah,” ungkapnya.

Merespon hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Pohuwato, Beni Nento, berjanji akan memanggil sejumlah pihak terkait untuk dilakukan hearing.

Kondisi sejumlah rumah warga di Dusun Moduito, Desa Teratai, tergenang air akibat tidak adanya saluran air pembuangan. (Lan)

“Ini tidak bisa terus dibiarkan. Pemerintah harus turun tangan ambil langkah cepat. Satu tahun waktu yang cukup lama. Kami segera akan memanggil pihak terkait seperti Dinas PU, BPBD, Dinas Kesehatan, dan pihak Rumah Sakit Bumi Panua. Sebab, terinformasi air itu sebahagian berasal dari rumah sakit,” ujar Beni.

“Bukan hanya Teratai saja, tapi sejumlah wilayah rawan bencana banjir di Pohuwato. Pemerintah sudah harus menyikapi ini dengan serius. Apa langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya banjir ini,” tegas Beni Nento. (Lan)

Exit mobile version