Site icon WARTANESIA

Risau Kondisi Daerah, Syarif Kritisi Penanganan Covid Pemda Pohuwato?

Dok. Mantan Bupati Pohuwato 2 periode, Syarif Mbuinga. (wn)

WARTANESIA – Tokoh masyarakat, sekaligus mantan Bupati Pohuwato 2 periode, Syarif Mbuinga, menyampaikan kerisauannya terhadapa kondisi daerah di tengah pandemi covid-19.

Menurut Syarif, saat pandemi covid melanda daerah di penghujung masa jabatannya berakhir, dirinya yang saat itu selaku kepala daerah, berjibaku mengatasi persoalan covid secara komperehensif.

“Pertama, kondisi daerah saat ini di tengah pandemi covid, sungguh menjadi sebuah keprihatinan bagi saya, ketika Pohuwato dalam cakupan target capaian vaksinasi di Provinsi Gorontalo, terendah,” ungkap Syarif Mbuinga, saat memberikan sambutan pada agenda penyerahan sertifikasi kompetensi wartawan, hasil uji kompetensi wartawan muda, oleh Aliansi Jurnalis Pohuwato, pada Senin (23/8/2021).

Meski tidak secara detail Syarif mengkritisi pemerintah dalam hal penanganan covid, namun secara gamblang dirinya mengaku bahwa, kondisi pandemi di Pohuwato, saatnya diseriusi oleh pemerintah dan semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Syarif Mbuinga, saat memberikan sambutan di agenda AJP.

“Saya ingin menyampaikan bahwa, penanganan wabah yang tidak ideal, ketersediaan dan kemampuan pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit, dalam kondisi yang tidak ideal. Keadaan ini tidak boleh dianggap remeh dan biasa. Saya punya pengalaman selama dua 22 tahun di pemerintahan. Pohuwato di masa menjelang masa jabatan saya berakhir dan dilanda covid, Pohuwato kala itu menjadi rujukan dalam penanganan covid se Provinsi Gorontalo,” beber Syarif Mbuinga.

“Tentu ini tidak hanya semata-mata sesuatu yang lebih menonjolkan pada bentuk penanganan, tetapi lebih dari pada itu adalah sebuah nilai, betapa pentingnya keselamatan masyarakat di atas segalanya, ketimbang model menanganinya,” lanjutnya.

Ia pun meminta peran pers, untuk tidak menutup mata terhadap kondisi yang ada. “Pada gilirannya harapan saya, tolong jangan tutup mata dengan keadaan ada. Saya sebagai rakyat, menuntut para jurnalis, di saat maayarakat seperti saya, haus akan informasi terkait pandemi, yang seharusnya dibuka oleh stake holder yang ada, untuk diinformasikan agar memudahkan masyarakat mengakses informasi secara transparan,” harapnya.

Pada agenda ini, sebanyak 14 wartawan di Pohuwato, menerima sertifikat kompetensi wartawan jenjang muda. Agenda ini merupakan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-16 AJP. (Lan)

Exit mobile version