Site icon WARTANESIA

Secuil Kisah Pilu Shevia, Anak Petani yang Minta Didoakan Ayah Ibu Agar Sukses

Kolase Shevia Puspita Sari dan kedua orang tuanya. (wn)

WARTANESIA – Sejak 18 tahun berdiri, untuk pertama kalinya Kabupaten Pohuwato mengirimkan utusan di tingkat nasional, menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibaraka) di Istana Negara, pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76, pada 17 Agustus 2021, Selasa besok.

Dia adalah Shevia Puspita Sari. Gadis 16 tahun yang duduk di bangku SMA Negeri 1 Randangan asal Desa Mekarti Jaya, Kecamatan Taluditi ini, menjadi satu-satunya wakil Pohuwato, dan salah satu dari dua peserta utusan Provinsi Gorontalo, di tingkat nasional.

Shevia merupakan anak muda yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kehidupan Shevia terbilang jauh dari kata mewah. Rumah yang ditempati bersama kedua orang tuanya di Desa Mekarti Jaya, Kecamatan Taluditi pun terlihat sangat sederhana. Tidak ada barang mewah yang terlihat mengisi rumah berukuran 4 x 5 meter itu.

Dibalik suksesnya Shevia, ada kisah haru yang diceritakan oleh kedua orang tuanya. “Shevia anak yang rajin. Kalau di rumah, dia suka sekali membantu saya dan suami. Semua yang kami kerjakan, dia juga kerjakan. Jarang keluar rumah selain jogging dan main Volly Ball,” ungkap Ibunda Shevia Puspita Sari, Nuning Nurindah Sari, saat ditemui di kediamannya di Desa Mekarti Jaya, pada Senin (16/8/2021).

Baca berita terkait : Tembus Istana, Saipul-Suharsi Siapkan Uang Tunai dan Beasiswa untuk Shevia Puspita Sari

Kondisi kediaman Shevia dan kedua orang tuanya, di Desa Mekarti Jaya, Kecamatan Taluditi, Pohuwato.

“Selama sekolah di SMA Randangan, Pita (nama panggilan Shevia) jarang pulang. Dia nge-kost. Maklum pak, gak ada kendaraan. Kalau pulang, suami harus pinjam sepeda motor tetangga untuk menjemput dia. Dia gak pernah ngeluh kalau ada kekurangan. Anaknya sabar. Gak pernah iri sama teman-temannya yang punya kelebihan,” sambung Nuning menceritakan.

Bahkan, kedua orang tua Shevia harus bersusah payah mendapatkan uang untuk membayar biaya kost Shevia. “Untuk bayar kost sebesar 250 ribu rupiah perbulan saja susah pak. Alhamdulillah tuan kostnya pengertian,” urai sang Ayah, Sucipto.

Sucipto dan Nuning yang kesehariannya berprofesi sebagai pekerja serabutan ini pun mengaku rindu kepada anak sulung dari dua bersaudara itu. “Kami sangat rindu, kangen pak. Kami ingat betul apa permintaan Pita, Pak Buk, doakan Pita sukses yo, biar bisa mengangkat derajat Bapak dan Ibu, kita orang gak punya,” kata Nuning menirukan perkataan sang anak.

“Siang malam, dalam sujud saya selalu mendoakan dia, semoga sehat dan sukses menjalankan tugas negara. Kami bangga. Semoga Pita diberi kemudahan oleh Allah nanti saat mengemban amanah hingga kembali pulang. Jika ketemu nanti, saya ingin peluk dia erat-erat. Kangen pak,” tutur Nuning sambil menitikan air mata.

Atas prestasi dan keberhasilan Shevia, Pemerintah Kabupaten Pohuwato, telah menyiapkan hadiah untuk Shevia, uang tunai dan beasiswa. “Pak Bupati (Saipul A. Mbuinga), dan saya, sudah siapkan uang tunai untuk ananda Shevia Puspita Sari, sebesar 75 juta rupiah, untuk renovasi rumah. Tidak hanya itu, kami juga sudah siapkan beasiswa, untuk nanti Shevia bisa melanjutkan studinya ke jenjang lebih tinggi,” ungkap Wakil Bupati Pohuwato, Suharsi Igirisa, kepada localhost/warta, Minggu (15/8/2021). (Lan)

Exit mobile version