Site icon WARTANESIA

Puskesmas Patilanggio Beri Jawaban Soal Ibu yang Meninggal Dunia Usai Melahirkan

WARTANESIA – Pihak Puskesmas Patilanggio, Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato, membantah adanya dugaan tidak maksimalnya pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas, sebagaimana diberitakan sebelumnya lewat pemberitaan dengan judul Pelayanan Kesehatan Diduga Tidak Maksimal, Ibu di Pohuwato Meninggal Dunia Usai Melahirkan.

Ini disampaikan oleh Kepala Puskesmas Patilanggio, Arsyad Suleman SKM, saat ditemui di Puskesmas setempat, pada Sabtu (5/6/2021).

“Melalui kesempatan ini, kami menyampaikan bahwa, apa yang dituduhkan ke kami soal pelayanan yang tidak maksimal itu tidak benar,” ungkap Arsyad mengawali pembicaraan. “Kita semua kan sudah tahu, melahirkan di rumah itu tidak boleh.”

Baca berita terkait : Pelayanan Kesehatan Diduga Tidak Maksimal, Ibu di Pohuwato Meninggal Dunia Usai Melahirkan

“Karena mobil Puskesmas itu hanya satu unit. 6 desa di sini (Kecamatan Patilanggio) tidak bisa menjangkau ke seluruh. Sudah disepakati pemerintah desa dan Puskesmas, ambulance desa itu bisa berupa mobil Pickup, bentor, Bajaj,” jelasnya.

Kepala Puskesmas Patilanggio, Arsyad Suleman, (Kaos Belang) saat ditemui di Puskesmas Patilanggio, Sabtu (5/6/2021).

Suster Eva, bidan yang dituding tidak memberikan pelayanan pun memberikan komentarnya. “Hari selasa itu jam 9.30 pagi saya didatangi oleh suaminya Ibu Lidya Baingo, yakni Pak Oscar Pandju bahwa istrinya panas. Saya tanya apakah istrinya sudah ada tanda melahirkan, pak Oscar jawab belum. Jadi saya kasih obat panas dan saya bilang sebentar sore akan saya kunjungi. Saat saya kunjungi rumahnya tutup,” jelas Eva.

“Karena saya tahunya cuma panas. Besoknya Rabu (2/6/2021), saya standby di rumah. Setengah satu siang menurut keterangan dukun, melahirkan di rumah. Itu pun tidak memanggil bidan. Panggil bidan nanti setengah tiga sore. Setelah itu saya cari kendaraan. Kan mengeluhnya cuma panas. Kalau memang niatnya mau melahirkan di Puskesmas, karena orang mau melahirkan itu pasti ada tanda. Pasti mo kasih tau sama bidan,” beber Eva.

Meski dirinya tidak ikut mendampingi pasien ke Puskesmas, Eva mengaku ikut serta saat proses pengangkatan pasien dari rumah ke mobil, yang kemudian selanjutnya dibawa oleh keluarga ke Puskesmas Patilanggio. (Lan)

Exit mobile version