WARTANESIA – Salah satu Anggota DPRD Pohuwato, dari fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Otan Mamu, menilai bahwa, Pemadam Kebakaran (Damkar) Pohuwato seperti polisi bombay dalam film Bolywood.
Hal itu disampaikan Otan saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Gedung DPRD Pohuwato, pada Selasa (11/5/2021).
Menurutnya, pemerintah harus serius menyikapi persoalan yang ada di tubuh Damkar Pohuwato. “Persoalan Damkar Pohuwato ini kami lihat seperti polisi bombay di film Bolywood. Datang nanti setelah api melalap semua gedung atau rumah yang terbakar. Contoh seperti yang terjadi di Kecamatan Paguat Selasa dini hari (11/5/2021) tadi. Damkar datang nanti rumahnya sudah ludes terbakar,” ungkap Otan.
“Pemerintah harus menjadikan persoalan bencana khususnya kebakaran ini secara serius. Damkar Pohuwato harus diberi atensi, baik dari segi sumber daya manusianya, hingga fasilitas yang ada,” harap Otan.
Dihubungi terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pohuwato, Ramon Abdjul, memberikan komentarnya. Meski kini Damkar sudah tidak lagi menjadi bagian dari BPBD, pihaknya berharap, Damkar Pohuwato ke depan bisa lebih profesional dan mendapatkan perhatian pemerintah.
Bahkan, Ramon pun mengungkapkan sejumlah fakta baik saat Damkar masih berada dalam satuan BPBD, maupun kini sudah menjadi bagian dari Dinas Satpol PP Pohuwato. “Dulu, Damkar itu meleburnya di BPBD, namun sejak kurang lebih 3 tahun terakhir, dipindahkan di Satpol PP,” ujar Ramon.
“Fasilitas seperti mobil Damkar milik Pemda Pohuwato itu hanya ada dua. Pengadaannya kalau tidak salah sejak tahun 2007 silam. Sampai sekarang belum ada peremajaan. Bisa dibilang mobil Damkar sekarang itu sudah udzur.”
Menurut Ramon, idealnya, dalam kurun 5 tahun sekali, Unit Damkar harus ada peremajaan. “Pohuwato wilayahnya luas sekali. Minimal dibagi dalam 4 zona. Di tiap-tiap zona ada petugas dan 1 unit mobil Damkar yang harusnya disiagakan,” katanya.
“Bagaimana mengatasi kebakaran di wilayah Popayato Barat, sementara satuan staynya di Marisa. Belum lagi jarak tempuh yang sangat jauh dan resiko perjalanan yang harus dihadapi,” beber Ramon.
Berdasarkan penelusuran awak media ini di Basecam Damkar Pohuwato pada Selasa sore (11/5/2021), hanya terlihat 1 unit mobil Damkar yang disiagakan. Itu pun kondisinya sudah udzur dan terlihat berkarat di sejumlah bagian.
“Ada dua mobil Damkar yang kami punya pak. Yang satu di bengkel. Ini kalau di tanjakan, susah nanjak. Kalau pun yang satu sudah selesai dikerjakan di bengkel, maka yang ini harus masuk bengkel,” kata salah satu petugas Damkar yang enggan identitasnya disebutkan. (Lan)