WARTANESIA – Dalam kurun waktu satu minggu terakhir, terhitung telah terjadi 4 (empat) kali peristiwa kebakaran di Kabupaten Pohuwato.
Masing-masing terjadi di hutan lindung Kecamatan Marisa, di lahan terbuka Desa Balayo, Kecamatan Patilanggio, di belakang SMA Negeri 1 Randangan, terakhir di Desa Dudepo.
Penyebab terjadinya kebakaran hingga saat ini belum dapat dipastikan. Akan tetapi dugaan paling kuat penyebab terjadinya kebakaran adalah karena musim kemarau ekstrim.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP & Damkar) Kabupaten Pohuwato, Nikson Pakaya, kepada awak media ini.
“Salah satu penyebabnya adalah kemarau ekstrim yang saat ini melanda Provinsi Gorontalo khususnya Kabupaten Pohuwato,” tutur Nikson, Selasa (05/09/2023).
Oleh karena itu, Nikson menghimbau agar masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai petani agar tidak membakar sampah (rumput) liar yang ada di lahannya.
“Harus ada kesadaran bersama. Jadi saya menghimbau agar tidak ada petani yang membakar sampah sembarangan. Apa bila tetap harus dibakar, maka diperhatikan jangan sampai apinya merambat,” lanjutnya.
Di samping petani, Nikson juga menghimbau agar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan agar tidak melaut, sebab sudah ada peringatan dari BPBD terkait gelombang tinggi dan angin kencang.
“Ada pemberitahuan dari BPBD dan SAR agar para nelayan ini menahan diri untuk tidak melaut. Sebab saat ini cuaca ekstrim, gelombang tinggi dan angin kencang,” pungkasnya. (rik)